MUSIC

12 Feb 2015

Jenis Kain

1. Spandex
Bahan spandex tergolong bahan serat sintetis dan biasanya digunakan untuk pembuatan dress wanita atau busana muslim. Keunggulannya antara lain :
• Memiliki elastisitas yang tinggi (strecth)
• Tahan gosokan

2. Cotton/Katun
Bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan kaos. Bahan dasarnya adalah serat kapas. Keunggulannya antara lain :
• Tidak mudah kusut jika dicuci
• Mudah disablon
• Dapat menyerap keringat & memungkinkan pori-pori tubuh bernapas secara leluasa saat panas
• Tidak luntur untuk bahan berwarna
• Tidak berbulu
Kekurangannya antara lain :
• Mudah menyusut
• Bahan mudah longgar jika dicuci dengan menggunakan air panas
• Warna lebih mudah pudar jika dijemur dibawah sinar matahari langsung

Berdasarkan keunggulannya, cotton dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Cotton Combed : memiliki serat yang lebih halus dibandingkan dengan cotton corded. Kainnya pun lebih dingin dan lemas.
b. Cotton Carded : serat lebih kasar dengan kain yang lebih kaku dibandingkan dengan cotton combed.

Berdasarkan jenis bahannya, cotton dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Teteron Cotton (TC) : jenis bahan ini lebih tahan penyusutan (tidak mudah susut ataupun melar) walaupun dicuci berkali-kali
b. Cotton Viscose (CVC) : lebih mudah menyusut/melar


a). Katun Jepang
Katun Jepang umumnya adalah istilah untuk jenis bahan yang terbuat dari combed 100% full cotton, jadi apabila ada yang mengkategorikan bahan cvc adalah bahan katun jepang sebenarnya itu salah. Bagi orang awam yang pertama kali memegang bahan cvc mungkin agak sulit membedakan dengan bahan full katun, tapi akan terasa perbedaannya ketika sudah menjadi sebuah lembaran bedsheet dan digunakan. Umumnya bahan cvc adalah produksi dari tekstil merk lokal, jadi jangan kaget kalau banyak menemukan motif yang biasa ada di bahan katun jepang import di copy di bahan jenis cvc dengan harga lebih murah.

Jenis katun jepang yang full katun sendiri ada bermacam2 , ada yang pabrikan lokal, ada pula yang imported. Dan Tidak Selalu Katun Jepang mempunyai tekstur mengkilat/ shiny . 100% Combed Cotton yang shiny disebut katun sateen. dimana cotton jenis ini telah menggunakan teknik finishing tambahan yang dinamakan 'sateen weave'.

Perlu di ingat bahwa sateen bukanlah satin. Banyak orang salah pengertian tentang sateen, Meskipun dua kata tersebut terdengar serupa tapi tidak sama, Sateen adalah suatu proses tambahan dengan menempatkan benang lebih di setiap per inci persegi pada permukaan pintalan benang 100% katun. Sehingga menghasilkan linen berkualitas dengan tekstur yang lembut dan mengkilap. Sedangkan satin sendiri lebih merupakan pintalan serat kain yang bisa terdiri dari nilon, sutra, atau gabungan keduanya.
Sekilas sama seperti kain katun biasa pada umumnya, tetapi jika diperhatikan ada beberapa ciri khusus, yaitu : dibagian sisi ujung bahan terdapat tulisan “japan design” dan atau terdapat kode warna pada kain tersebut. daya serap keringat bagus.harga lebih mahal dari kain katun biasa, permukaan kain lebih halus. warna lebih awet dan tahan lama. sering dan cocok digunakan untuk blouse wanita.

b). Katun Paris Motif
Sebetulnya katun Paris hampir sama dengan katun Jepang dalam hal :memiliki kode warna pada kain, Daya serap keringat bagus, harga relatif lebih mahal, warna dan permukaan kain sama dengan katun Jepang. Perbedaaanya adalah kain katun Paris lebih tipis dibanding katun Jepang. Biasa digunakan untuk blouse wanita.

c). Katun Paris polos.
Katun jenis ini sebenarnya hampir sama dengan katun biasa, hanya saja lebih tipis. Harganya sendiri hampir sama dengan katun biasa, dan katun ini tidak ada kode warna di kainnya. Sering digunakan untuk blouse wanita dan bahan kerudung.

d). Katun Silk/India/Zada
Katun jenis ini ada 2 jenis yaitu yang tipis dan tebal. Ciri-ciri kain katun ini adalah : permukaan kain lebih mengkilap, harga sedikit lebih mahal diatas katun biasa, namun tidak semahal katun Jepang, daya serap keringat paling rendah, warna kilapnya awet meskipun sering dicuci.

e). Katun Minyak
Kain katun ini sama seperti katun lainnya cuma permukaannya terkesan berminyak (kilapnya lain dengan katun silk). Harga sama dengan katun biasa, daya serap keringat lumayan, kilap akan berkurang setelah beberapa kali pencucian.

f). Katun biasa
Motifnya macam-macam : polos, garis, kotak, bunga atau abstrak. Harga relatif lebih murah, tidak ada ciri khusus seperti kode warna, daya serap keringat sedang s/d bagus, tergantung prosentasi bahan katunnya. Warnanya awet meskipun masih dibawah katun Jepang.

g). Katun Kombed /Cotton Combed
Adalah jenis kain katun yang diproduksi dengan finishing disisir (combed) dengan tujuan agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbulu (serat Benang lebih halus, hasil rajutan dan penampilan lebih rata). Kain katun kombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20s dan 30s.
Kain jenis ini biasa digunakan untuk bahan kaos distro-distro bandung.
Katun Kombed 20s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran 20s.
Katun Kombed 30s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran 30s.
Kain katun kombed 20s lebih tebal daripada 30s. Sehingga kain katun 30s lebih lemas daripada kain katun 20s.

h). Katun Karded /Cotton Carded
Berbeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir pada proses finishing pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapat serat-serat kapas halus yang tersisa (serat Benang kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata). Tetapi meskipun begitu kain katun karded memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan kain katun kombed.Umumnya bhn ini digunakan u kaos dg target pasar kelas menengah krn lbh murah.Mskpn memiliki tekstur krng halus ttp tetap nyaman dipakai krn terbuat dr 100% serat kapas alami. Kaos ini cukup menyerap keringat dan tdk panas.
Pada kain katun karded hanya terdapat ukuran 20s,24s,dll berdasarkan jenis benang yg digunakan.
Perbedaan antara kain katun kombed dan karded yang ada di pasaran adalah kain katun kombed lebih tebal daripada kain katun karded.

i). Teteron Cotton / TC
Bahan kaos ini dari jenis serat campuran,yaitu dari Cotton Combed 35% dan Polyester (Teteron) 65%, dg karateristik : kurang menyerap keringat dan agak panas, lebih tahan kusut dan tdk melar meskipun dicuci berkali kali, bila dibakar menghasilkan abu dan arang. Bahan ini biasa digunakan untuk sprei, hem dan celana.

j). Cotton Viscose /CVC
Bahan kaos ini juga dari jenis serat campuran, yaitu blending/campuran dari Cotton Combed 55% & Viscose 45%, dg karakteristik : tingkat shrinkage (susut pola) lebih kecil dari Cotton, dan bahan ini termasuk menyerap keringat.


3. Poliester
Poliester lebih mirip dengan cotton namun memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan tersebut. Jika dipakai ditempat panas akan terasa panas juga. Sebaliknya jika dipakai ditempat dingin akan terasa dingin juga, namun kainnya tidak sedingin cotton & biasanya lebih keras/kaku. Keunggulannya adalah harganya yang terjangkau/murah, namun kekurangannya adalah kain jenis ini lebih mudah kusut jika dicuci dan mudah luntur untuk bahan berwarna. Semakin banyak dicuci, biasanya semakin berbulu. Poliester juga tidak menyerap keringat.

4. Rajut
Rajut sebenarnya adalah proses pembuatan dari benang menjadi kain. Pakaian berbahan rajut umumnya menggunakan benang yang lebih besar sehingga hasilnya terlihat lebih kasar dibandingkan bahan lainnya. Rajut sangat berguna untuk menghalau dingin. Jika dipakai akan terasa hangat karena biasanya benang yang digunakan dari bahan sintetik & tebal.
Cara perawatannya tergolong tidak mudah, antara lain :
a. Pakaian berbahan rajut sebaiknya dicuci dengan tangan karena mesin cuci sangat tidak ramah pada bahan ini dan dapat merusak hasil rajutan. Jika terpaksa mencuci dengan menggunakan mesin, sebaiknya masukkan terlebih dahulu dalam kantong cuci & gunakan putaran yang lambat & lembut. Anda dapat mencuci bahan ini dengan air dingin dan kucek dengan lembut, jangan meremas/menyikatnya. Gunakan deterjen/cairan pencuci pakaian yang lembut agar tidak merusak bahan.
b. Bahan rajut sangat mudah melar.
c. Hindari menjemur bahan rajut langsung menggunakan jepitan/gantungan baju karena dapat meninggalkan bekas jepitan dan merusak rajutan khususnya dibagian bahu. Sebaiknya jemur diatas handuk kering (handuk yang digunakan sebaiknya dapat menyerap air dengan baik) dengan permukaan yang datar agar bentuk rajutan tetap terjaga. Selanjutnya tekan bahan rajut diatas handuk kering tersebut lalu gulung handuk untuk mengeringkannya.
d. Sangat tidak disarankan untuk menyetrika bahan jenis rajut ini karena dapat merusak tekstur kain. Sebaiknya gunakan steam atau setrika uap yang lebih aman.

5. Sifon (Chiffon)
Terbuat dari serat sintetis/kapas/sutra dan bersifat sangat tipis, ringan dan transparant (tembus pandang). Jenis bahan ini akan tampak lebih elegant jika dipadukan dengan bahan lainnya.

6. Twistcone
Bahan ini lebih mirip dengan bahan sifon, namun memiliki tebal & berat yang lebih dibandingkan sifon, oleh karena itu tidak tembus pandang seperti sifon ^^. Selain itu, twistcone lebih jatuh di badan, tidak menyerap keringat, serta tidak meninggalkan bau badan (bau tidak sedap) seperti pada sifon.

7. Rayon
Kain rayon merupakan campuran antara bahan cotton dengan rayon viscosa (RVC) yang berbahan dasar kayu sehingga merupakan konduktor panas yang baik. Bahan rayon memiliki efek mengkilap & mudah menyerap keringat sehingga cocok digunakan untuk musin panas. Jenis kain ini umumnya digunakan untuk pembuatan kemeja. Jika Anda mencuci pakaian berbahan dasar rayon, sebaiknya cuci dengan air hangat & tidak perlu dikucek ^^.

8. Fleece
Fleece adalah bahan kain yang berbulu dengan tampilan yang menyerupai benang wool. Bahan ini bersifat hangat dan tidak panas, serta nyaman dipakai. Umumnya fleece terdapat pada bagian dalam bahan agar pakaian yang digunakan lebih terasa hangat saat dipakai. Fleece sering dipakai untuk pembuatan jaket, sweater, jumper, dan lain-lain.

9. Babyterry / Baby Tray
Bahan Babyterry / Baby Tray ini mirip dengan bahan kaos, namun jauh lebih tebal dan umumnya sedikit berbulu. Mirip juga dengan bahan fleece namun memiliki bulu yang lebih halus. Bagian dalamnya bertekstur lembut seperti selimut. Paling banyak digunakan untuk pembuatan sweater, jumper, maupun blazer wanita.

10. Hycon / Hyget / Hijet
Bahan ini termasuk dalam kategori bahan spandex yang mirip dengan lycra, namun lebih berat dari bahan spandex biasa. Lapisan luar mengkilap dan memiliki tingkat elastisitas yang tinggi (stretch). Bahan ini tidak dapat menyerap keringat. Paling banyak digunakan untuk pembuatan baju bola (Jersey Bola).

11. Lycra
Nama lycra sebenarnya hanya merupakan zat campuran untuk pakaian. Lycra mirip dengan bahan spandex dan paling banyak digunakan untuk pembuatan maxi dress / terusan wanita. Jika bahan lain dipadukan dengan lycra, umumnya akan membentuk lapisan depan yang lebih mengkilap. Keunggulan bahan ini adalah kerapihan yang dapat bertahan lama pada pakaian.

12. Paragon
Kain jenis ini halus seperti kapas. Umumnya digunakan dalam pembuatan baju basket dan tergolong kualitas IBL Indonesia.

13. Linen
Bahan linen adalah bahan kain yang berkerut dan mudah kusut. Terbuat dari bahan serat tanaman dan tergolong bahan yang mahal. Kain linen umumnya digunakan untuk casual wear maupun dress.
Keunggulan kain linen antara lain :
• Bahan kain dingin saat dipakai
• Dapat menyerap keringat
• Sangat halus untuk kulit dan membantu Anda terhindar dari masalah kulit saat musim panas
Cara perawatan kain berbahan linen adalah :
a. Jika mencuci dengan mesin, sebaiknya gunakan mode lembut/delicate
b. Bahan linen tidak boleh dicuci dengan kasar karena dapat melemahkan serat dan membuatnya robek
c. Perendaman maupun pencucian sebaiknya tidak terlalu lama karena bahan linen mudah pudar. Jika terdapat noda membandel, cukup direndam satu malam lalu cuci dengan lembut

14. Light Weight Wools
Jenis kain wools biasanya identik dengan kain yang berat. Namun Light Weight Wools ini bahan yang ringan dan mudah dipadukan dengan bahan apapun. Kain ini awet, sangat menyerap air dan lebih jatuh di badan sehingga lebih enak dilihat ^^.

15. Akrilit
Kain dari bahan jenis akrilit biasanya digunakan untuk pembuatan kemeja. Umumnya dikombinasikan dengan rompi berbahan Light Weight Wools.

16. Cashmere
Bahan cashmere tergolong bahan yang mewah & kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, harganya pun tergolong tinggi alias mahal. Cashmere cocok dipadukan dengan bahan apapun. Semakin sering dicuci, maka cashmere akan semakin halus. Namun, pencuciannya pun perlu diperhatikan. Tidak dengan sembarang deterjen/sabun pencuci lainnya, tapi dengan shampoo ^^.

17. Sutra
Kain sutra merupakan jenis kain yang paling diminati oleh banyak kaum wanita. Terbuat dari kepompong larva ulat sutra yang diternakkan di peternakan ulat sutra Murbei. Teksturnya sangat lembut, mulus dan tidak licin. Kain sutra mudah robek namun dapat menyerap sedikit air/keringat.


Silk Taffeta. Kain ini karakteristiknya mengkilat dan kaku sehingga terkesan mewah jika dipakai, apalagi dipercantik dengan bordiran atau sulam. Pilihan warna dari silk taffeta ini banyak sekali, bahkan ada yang bunglon/two-tone sehingga warna yang timbul beriak-riak lebih dari satu warna. Kain silk taffeta ini ada juga yang berbahan stretch/lentur. Soal harga, silk taffeta juga bisa dibilang murah.
Raw Silk. Karakteristik dari kain rawsilk ini mengkilat karena 100% sutra, dengan tekstur yang tidak rata/berserat (seperti cacat produksi, ada benang yang keluar dari tenunan, padahal itulah ciri khasnya), berkesan mewah dan nyaman dipakai. Pilihan warnanyapun juga beragam dari mulai warna yang tajam sampai warna yang lembut. Kain ini banyak sekali macamnya di pasaran, ada yang asli, kw 1, kw 2, dst. Yang paling bagus dan mahal tentu saja yang asli. Kain Raw silk ini harus extra perawatannya karena bahannya yang 100% sutra, jadi mencucinya jangan memakai detergent, dianjurkan cukup memakai shampo dan dijemur dengan diangin-angin supaya warnanya tetap bagus dan tahan lama.
Thai Silk. Karakteristik dari kain thai silk ini mengkilat dan tidak kaku sehingga nyaman dipakai dan berkesan mewah, pilihan warnanya juga beragam.
Japan Silk. karakteristik dari japan silk sebetulnya kurang lebih sama dengan thai silk, hanya kainnya lebih lembut dan lebih mahal harganya.
Dupion Silk. Karakteristik kain dupion silk ini sama dengan raw silk, teksturnya berserat seperti ada benang yang keluar dari tenunan, hanya agak kusut dan tipis.
Dupioni Silk. Karakteristik dari kain Dupioni silk ini lebih tebal dari dupion silk dengan tekstur dan corak seperti hujan gerimis, harganya lebih mahal dari dupion silk namun lebih nyaman jika dipakai
Nep Silk. Karakteristik dari kain nep silk ini tipis seperti chiffone, hanya saja bercorak dan bertekstur garis-garis.
Paper Silk. Seperti namanya, karakteristik dari kain paper silk ini tipis, mengkilat dan kaku seperti kertas. Permukaan kainnya halus seperti yang ringkih, takut sobek. Pilihan warnanya banyak, kebanyakan warna pastel.

18. Denim
Denim lebih dikenal dengan bahan jeans. Ya, karena memang bahan ini khusus untuk pembuatan jeans. Semakin gelap warnanya, biasanya akan semakin terlihat formal & rapi. Bahan denim biasanya dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain soft, hard, dan lain-lain.

19. Drill
Sesuai namanya, kain ini memiliki serat dengan garis-garis miring/nge-drill. Kain Drill umumnya merupakan campuran antara cotton dan poliester. Semakin banyak kadar cotton-nya, biasanya harganya pun semakin mahal.
Berdasarkan besar kecilnya serat, maka kain ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Twill Drill (serat kecil)
b. American Drill (serat medium)
c. Japan Drill (serat besar). Komposisi bahan cotton lebih banyak dengan poliester yang lebih sedikit sehingga lebih nyaman dipakai.
d. Raphael (serat yang lebih besar daripada Japan Drill). Raphael biasanya hanya dipakai oleh produk
dengan merk tersebut

20. SATIN
Kain satin ini permukaannya rata dan licin , berkilau karena sifatnya yang bisa memantulkan cahaya,dan bagian belakangnya suram. Tenunan rapat namun kurang kuat karena floatnya panjang sehingga mudah putus jika di tarik, ketahanan gosoknya rendah. Kain jenis ini di gunakan untuk pembuatan gaun- gaun, celana atlet, tas genggam (clutch),kain pelapis / puring, kain penghias rumah dan lainnya.

1. Satin Duchesse
digunakan untuk busana, dan sangat disukai sebagai bahan gaun pengantin.satin ini agak berat, kaku dan mengilap di sisi luarnya saja.

2. Satin Faconne atau Satin Jacquard
jenis satin berpola. bisa saja bergaris-garis, bermotif paisley, atau desain lainnya. satin ini muncul dalam beraneka berat dan kualitas, tapi cenderung lebih lembut dan lentur ketimbang duchesse.

3. Satin Slipper
sesuai namanya, digunakan sebagai bahan pembuat sepatu. bahan ini bisa dicelup hingga berwarna serasi dengan gaun yang dipakai gadis-gadis ke prom night(pesta kelulusan SMU), atau pengiring pengantin. sepatu balet juga dibuat dari jenis satin slipper.

4. Satin Delustered / Peau de Soie (kulit sutra),
adalah satin yang ringan. satin ini tidak memiliki kilau yang biasa diasosiasikan dengan satin, kilauannya suram saja. kelebihannya, ia tidak memiliki sisi baik dan buruk, jadi bisa digunakan sisi yang mana saja.

5. Satin Damask
adalah satin sutra dengan desain floral yang rumit. seringkali berhiaskan pola timbul dari bahan beludru yang muncul di atas dasar satin

6. Satin Cloth
adalah bahan wol Prancic yang dibuat dengan tenunan ala satin, dan memiliki sisi luar yang halus.kain yang beraneka warna ini biasa digunakan untuk gaun wanita, kuat lagi awet. lebarnya hanya sekitar 70 sentimeter, dan dikenal juga dengan nama Prancis, satin de laine.


21. VISCOSE
Terbuat dari kayu (Eucalyptus-sejenis pohon pinus). Kelenturannya sangat sesuai didesain untuk berbagai model busana pesta, casual wear, lingerie, underwear, sampai jaket. Ciri2 viscose : terasa lembut dan dingin di kulit, bahannya jatuh, tidak kaku dan warnanya mengilat, menyerap keringat, bahan/ pakaian akan rusak apabila direndam dengan diterjen lebih dari 1 jam, bisa dicuci atau di dry clean.

0 komentar:

Posting Komentar